Scare Campaign : Acara Prank Horor yang Berubah Jadi Nyata



Scare Campaign adalah film Australia yang ditulis oleh duo bersaudara, Cam dan Colin Cairnes. Duet yang sama yang menulis dan menyutradarai komedi-horor 1000 Bloody Acres. yang agak lucu. Filmnya sendiri adalah tentang serial  TV reality yang tertinggal dalam rating dan terpuruk di tengah era online. Acaranya sendiri merupakan prank hantu-hantuan atau pembunuh kejam yang sempat digemari pemirsanya.




Sebuah pertunjukan serupa yang disebut "Scare Tactics", yang sebenarnya sungguhan membunuh para korbannya menjadi tren. Dengan sejumlah senjata menarik yang langsung melekat pada kamera, acara reality yang tayang dalam bentuk webseries itu  menarik perhatian para penonton dan anggotanya. Hal itu membuat produser "Scare Campaign" menginginkan hal yang serupa.





Jadi, dalam episode terakhir mereka harus meyakinkan produser atau dipecat. Para kru menyulap sebuah rumah sakit mental lama sebagai latar acara. Mereka juga mengundang mantan pasien dari lembaga tersebut. Tak perlu dikatakan, hal-hal tidak berjalan sesuai naskah seperti yang diharapkan oleh sang sutradara.

Beberapa twist dalam film ini sepertinya menjadikan film ini agak padat dan sulit ditebak.Walaupun sempat kedodoran di sepertiga durasi film, film ini mampu menjaga penonton tetap duduk menyaksikan sampai akhir. 



Scare Campaign dibintangi para aktor seperti Meegan Warner yang melejit dalam Turn: Washington’s Spies. Lalu berperan sebagai kekasihnya adalah  Ian Meadows dari Home and Away. Didukung sejumlah aktor seperti :Olivia DeJonge (The Visit), Patrick Harvey (Neighbors), Cassandra Magrath (Wolf Creek), Steve Mouzakis (I, Frankenstein) , Josh Quong Tart, John Brumpton, Jason Geary dan Sigrid Thornton. Sinematografi digarap John Brawley dengan pengawas efek khusus Luke Polti.


Barisan aktornya beragam, dengan skala mulai dari sangat baik (Meegan Warner sebagai Emma) hingga dibawah standar.  Sayangnya salah satu karakter utama di bawah standar penampilannya.

Penggambaran karakter sutradara, Marcus, agak kurang menjiwai dan keluar dari yang diharapkan. Ian Meadows sepertinya mengalami kesulitan menyampaikan rasa takut sehingga tidak bisa menarik emosi penonton. Rohan, dimainkan dengan sangat menyeramkan oleh Josh Quong Tart. Yang terbaik dari semuanya. Peran Hannibal Lecter akan sempurna baginya dalam reboot Silence of the Lambs.



Dari segi cerita, itu cukup solid, meskipun ada kelemahan di bagian tengah kisah dan seterusnya. Dalam satu adegan, ponsel tidak berfungsi dan di tempat terbuka, mengapa itu tiba-tiba berfungsi di dalam ruangan? Akhir ceritanya agak kurang menggigit, dengan protagonisnya tidak benar-benar melakukan banyak hal untuk keluar dari situasi itu. Sayang sekali twist yang lebih besar tidak ditangani dengan lebih hati-hati.




Comments