Lost Bullet : Action Thriller Keren Tentang Mekanik Jagoan Balap dari Prancis






Netflix telah membuat jalur pembuatan konten yang mengesankan. Tiap minggunya dapat menghasilkan materi asli yang cukup baik. Mempertimbangkan perpustakaan mereka yang luas, film-film internasional yang tak terdeteksi jarang mendapatkan perhatian yang layak. Dengan proyek-proyek seperti Atlantics dan The Platform yang berada di jajaran upaya Netflix yang paling berhasil. Sementara hal yang sama tidak dapat dilakukan untuk proyek internasional terbaru mereka, Lost Bullet (atau Balle Perdue). Padahal karya sineas Perancis ini masih mengemas sentakan yang sama dengan film-film tersebut.




Lost Bullet berkisah tentang Lino (Alban Lenoir), seorang pengemudi yang terampil yang melayani kliennya untuk pencurian yang gagal. Adalah pemimpin gugus tugas kepolisian, Charas (Ramzy Bedia) memutuskan untuk menggunakan pengetahuan mekanik Lino untuk timnya. Namun kemudian Charas dibunuh, dengan sepasang polisi kotor membingkai kejahatan di tangan Lino. Ia mendapati dirinya dalam pelarian mencoba untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.



Sutradara Guillaume Pierret membangun debut meyakinkan yang cukup baik. Premis dan aksi umum cukup terangkat oleh pola pikir kreatif Pierret. Sang sutradara melaksanakan aksi akrobat yang menyenangkan di tengah-tengah kerumunan orang. Saat Lino mengendarai mobil yang terbakar atau melawan musuh dengan permainan pedang, kamera genggam Pierret merekamnya dengan apik. Ditambah skor musik dari Andre yang dikemas dengan sentuhan cerdas.


Lost Bullet sepertinya merupakan persilangan antara pace Fast and Furious dengan realisme ala Drive. Narasi karya Pierret dengan jelas memahami genre yang digunakannya. Ia membangun narasi sendiri yang membuat aksi terus bergerak sambil mengunyah perubahan plot yang cukup baik dieksekusi. Alban Lenoir membantu dengan peran spesialisnya, sementara Nicolas Duvachelle menjadi penjahat yang keren sebagai polisi korup.



Aksi kelas berat semisal mobil terikat mirip dengan apa yang diperbuat dalam franchise The Fast. Tetapi Lost Bullet jauh lebih berhasil daripada adegan sederhana pada The Fast & The Furious. Inspirasi plot ceritanya di wilayah fiksi kejahatan jadi bertambah kuat dengan adegan aksi yang seolah diambil dari buku pedoman George Miller. Kamera melayang hanya beberapa inci di atas tanah, untuk menggambarkan kecepatan dan bahaya adegan kejar mengejar. Ini adalah visual sinematik yang dipelopori oleh film-film Mad Max dan selanjutnya digunakan oleh film aksi lainnya.


Para pemeran bekerja dengan baik. Mulai dari Alban Lenoir, yang tampak seperti versi yang lebih muda dari Brian Thompson. Hingga pasangan polisi korup, Areski (Nicolas Duvauchelle) dan Marco (Sébastien Lalanne). Mereka tidak terlalu dikupas karakternya, tetapi pemirsa tahu persis siapa mereka.
Kelemahan kecil adalah bahwa rasanya seperti ada sedikit tidak adil bagi polwan tangguh, Julia (Stéfi Celma)  yang kurang mendapat porsi.


Comments