Debt Collectors : Duet Penagih Utang Macet yang Dikejar Majikannya


Debt Collectors adalah karya sutradara Jesse V Johnson yang sarat dengan adegan aksi mengesankan. Digarap dengan sangat cermat oleh sutradara yang biasa berkecimpung dalam aksi stuntman selama karirnya. Johnson adalah sineas di balik film Iko Uwais, Triple Threat, dan filmnya Scott Adkins, Avengement. Karya terbarunya ini juga dibintangi Adkins bersama aktor watak Louis Mandaylor.




Sebagai film mandiri, Debt Collectors adalah film yang menarik. Sebuah drama pertemanan dengan dua aktor yang menarik yang memainkan dua karakter yang menarik. Ditambah adegan aksi yang kreatif dan dikoreografikan dengan baik. Sebagai sekuel, ini diberkembangkan dengan baik dan lebih bagus dari Debt Collector 2018.


Sepintas, Debt Collectors adalah pilihan aneh bagi sebuah film sekuel. French (Scott Adkins) adalah seorang instruktur seni bela diri yang mengambil sampingan sebagai penagih utang. Demi menyelamatkan dojo warisan gurunya, French mau tak mau melakukan kerjaan buruk. Sue (Louis Mandylor) adalah mantan bintang film B yang berubah haluan. Krisis hati nurani membuat mereka menentang otak kejahatan yang mempekerjakan mereka. Ini berjalan baik untuk orang-orang yang mereka coba bantu dan buruk untuk mereka.

Ketika Debt Collectors dimulai, dampak dari klimaks film pertama telah membuat France dan Sue berubah. French, yang tidak lagi naif, telah menjadi orang yang sinis dengan sifat tak sabaran yang hanya ingin menyelesaikan pekerjaan. Sue, yang dulunya adalah seorang yang ramah, sekarang mencoba untuk kalem dan berusaha melakukan sesuatu yang baik menurut standar dunia gelap tempat dia dan France tinggal. Transformasi mereka telah mengubah hubungan mereka. Semuanya digambarkan dengan sangat baik oleh Adkins dan Mandylor.




Banyak adegan perkelahian secara kolektif merupakan peningkatan terbesar bagi sekuel film ini. Dalam film pertama, adegan aksi terhitung sangat monoton. Bagaimana karakter Adkins dan Sue sebagian besar hanya beradu mulut dan tembak-menembak sebagai klimaksnya. Sekuen aksinya membingungkan dengan kekacauan yang tak jelas arahnya.


Sebaliknya, Debt Collectors bermain dengan caranya sendiri dan dengan cirinya sendiri. Kepalan tangan, kejar-kejaran, parkour, dan tembakan senjata mengisi sebagian besar durasi film. Dan ketika French dan Sue mencapai batas kesabarannya, Adkins dan Mandylor melakukan akting terbaik mereka di seluruh film. Sebuah film yang bagus dan sekuel yang lebih baik. Bukti kinerja apik dalam hamparan aksi yang mendebarkan oleh Jesse V. Johnson dan kolaborator kreatifnya.



Comments