You Were Never Really Here : Tayangan Menggigit Lynne Ramsay dan Joaquin Phoenix




Beirut : Aksi Diplomat Menyelamatkan Sahabatnya di Tengah Perang
Tremors : A Cold Day in Hell, Legenda Monster Cacing Kembali Meneror Manusia

You Were Never Really Here adalah film bergenre thriller  yang ditulis dan diarahkan Lynne Ramsay, diadaptasi dari novel karya Jonathan Ames. Novel berjudul serupa tersebut berkisah tentang kehidupan seorang hitman  alias pembunuh bayaran bernama Joe. Dibintangi aktor senior Joaquin Phoenix, dengan dukungan Ekaterina Samsonov, Alex Manette, John Doman, dan Judith Roberts.

 The Assassin's Code : Warisan Kejahatan yang Diterima Detektif Pemula

Dipertontonkan perdana pada kompetisi 70th Cannes Film Festival ,  Lynne Ramsay meraih award untuk Best Screenplay dan Joaquin Phoenix meraih penghargaan Best Actor. Dirilis oleh Studio Canal di Inggris Raya pada 9 Maret 2018, dan di AS oleh Amazon Studios pada 6 April 2018.

Party Bus to Hell : Teror Pemuja Setan Dalam Bus Penuh Pemuja Dunia
Traffik : Reporter Sexy Menghadapi Kasus Penjualan Manusia





Pada 2011, film-maker asal Skotlandia, Lynne Ramsay merilis feature ketiganya. Sebuah adaptasi brilian dari novel karya Lionel Shriver berjudul We Need to Talk About Kevin. Sejak itu Ramsay semakin mencuri perhatian pecinta film. Karya fenomenalnya dapat disaksikan dalam film western Jane Got a Gun. Ia kemudian mendapat reputasi difficult, berkat perjuangannya mengadaptasi karya tulis  Alice Sebold : The Lovely Bones menjadi film. Sebuah ambisi yang akhirnya diwujudkan sutradara Peter Jackson.

Blockers : Aksi John Cena Mengobrak-abrik Prom night

You Were Never Really Here adalah film keempat Ramsay.Lewat film ini Ramsay membungkam para kritikus yang meragukan metodanya bekerja. Kombinasi dari puisi visual  Ratcatcher  dengan sudut pandang orang pertama dari Morvern Callar, You Were Never Really Here merupakan karya yang sulit dipahami pikiran. Sebuah ciptaan dari imajinasi tinggi yang mengkonfirmasi Ramsay sebagai satu dari bebrapa film-maker yang berani dan bernyali di generasinya.

211 : Aksi Nicolas Cage Sebagai Polisi Brutal Terlibat Perampokan

 
Joaquin Phoenix berperan sebagai Joe. Aktingnya menampilkan sosok pembunuh bayaran yang penuh beban dan kesakitan sangat memukau. Masa lalu suramnya membuat ia mengkhususkan diri menangani kasus anak hilang.Reputasi sebagai pembunuh brutal menyertai perjalanannya mencari putri kecil seorang senator yang hilang. Tak disangka perjalanan mencari Nina (Ekaterina Samsonov) menjadi kilas balik menuju masa depannya.

A Beginner's Guide to Snuff : Konsekuensi Konyol Menculik Aktris Untuk Membuat Film
 Super Troopers 2 : Kembalinya Penjaga Perbatasan Super Konyol 
Bad Samaritan : Maling Baik Hati Dikejar Psikopat Sadis

Hanya membawa senjata berupa palu kecil, Joe hanya punya satu tujuan : mengembalikan anak itu kepada ayahnya. Bersamaan dengan award best actor dari Cannes, nominasi Palme d’Or ini juga meraih award sebagai best screenplay untuk Ramsay. Sebuah hal yang memperkuat penilaian bagaimana eksploitasi terhadap rapuhnya mental Joe dan labilnya emosinya ditampilkan dengan gamblang melalui permainan kamera Ramsay dan akting Phoenix.



The Follower : Penggemar Fanatik Meneror Artis Pujaannya

CHINESSE ODYSSEY 3 : LANJUTAN KISAH PENJELAJAH WAKTU DAN KERA SAKTI



Killing Joan : Kembali dari Kematian untuk Membalas Dendam

Joe boleh dibilang sudah mati di dunia ini. Sebuah adegan menampilkan kepalanya dalam sebuah pembungkus plastik dalam kondisi menjerit dalam keheningan.Kemudian di adegan lain ia memasukkan sebuah belati dalam mulutnya; seorang veteran perang, yang lapar akan kematian. Di mana pun ia berada, ia melihat hantu dari masa lalunya, seorang anak yang terbunuh di medan perang, sebuah kontainer penuh dengan mayat. Hantu terbesarnya adalah bayangan sang ayah yang melakukan rangkaian kekerasan terhadap Joe di masa kecil.

 Wildlings : Problematika Manusia Serigala di Tengah Masa Pubernya
Corbin Nash : Detektif Vampire Pemburu Makhluk Mengerikan

Sekarang Joe bekerja sebagai pencari anak hilang untuk menghidupi ibunya (Judith Roberts). Hubungan keduanya mungkin dapat digambarkan dalam  Psycho yang ditayangkan TV mereka di rumah. Namun, Joe bukanlah seorang Norman Bates. Dalam sebuah adegan Joe dan sang ibu bernyanyi dengan lembut. Lagu  A You’re Adorable yang didendangkan penuh rasa dan dari dalam hati, mengingatkan adegan indah antara Jason Miller danVasiliki Maliaros dalam The Exorcist.

  10x10 : Misteri Penculikan dan Kotak 10x10


You Were Never Really Here benar-benar menjadi sebuah tontonan yang unik, menggigit dan menggugah.  Mengajarkan kepada setiap kepala yang menontonnya bahwa harta yang paling berharga adalah  keluarga dan kehangatannya.







Comments