Chinesse Odyssey 3 : Lanjutan Kisah Penjelajah Waktu dan Kera Sakti





Rampage : Big vs Bigger

Diadaptasi ke dalam zaman now, karya Jeff Lau dari pengejewntahannya tentang kisah klasik Journey to the West merupakan sebuah postmodern masterpiece. Di bagian awal dan sekuelnya, Chinesse Odyssey mampu meraup jutaan penonton. Part 1 yang berjudul Pandora's Box dan sekuelnya Cinderella dibintangi duet komedian Stephen Chow dan Ng Man Tat.

Beirut : Aksi Diplomat Menyelamatkan Sahabatnya di Tengah Perang


 Wildling : Adaptasi Manusia Srigala Remaja di Tengah Kota Kecil

Menceritakan kehidupan Joker (Stephen Chow) dan cintanya pada siluman laba-laba, Bak Jing-Jing ( Karen Mok).  Joker tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia adalah Raja Kera. Di film keduanya, A Chinese Odyssey Part 2 : Cinderella bersetting waktu 500 tahun sebelum Part 1.Lin Zi Xia (Athena Chu) memiliki 2 jiwa , jatuh cinta pada Joker namun dipaksa menikah dengan Raja Kerbau.

Part 3 sejatinya merupakan reboot dari part 2 karya Jeff Lau Chun-wai. Tidak ada hubungan kisah dengan dua film pendahulunya. Plotnya sendiri mengulang part 2 dengan setting 500 tahun sebelum part 1. Sedikit perubahan pada sisi cerita lebih detail, tampilan baru di berbagai aspek serta taburan efek khusus zaman now. Sang sutradara sendiri mengklaim film ini menjawab banyak pertanyaan dari part 1 dan juga part 2.


Dirty Dead Con Man : Duet Penipu-Polisi yang Dijebak Dalang Kejahatan


Blockers : Aksi John Cena Mengobrak-abrik Prom night

Chinesse Odyssey Part 3  menampilkan bintang muda Tiffany Tang dan Han Geng. Berperan sebagai penjelajah waktu Zi Xia, Tiffany Tang mampu menyamai pesona pemeran pendahulunya Athena Chu. Sementara akting Han Geng sebagai Kera Sakti (Joker) serasa jauh dari langit dibandingkan kepiawaian Stephen Chow. Diperkuat pula oleh Wangxi Bao dan Wu Jing.


A Beginner's Guide to Snuff : Konsekuensi Konyol Menculik Aktris Untuk Membuat Film 


Membandingkan dengan versi lawas 1995, jelas film terbaru ini kalah konyol meskipun digarap sutradara yang sama. Kesamaan cerita dan kebosanan pemirsa filmnya mungkin bisa jadi faktor penyebab utama. Stephen Chow sebagai biang kekonyolan gagal disamai Han Geng. Masih ingatkah dengan konyolnya Chow memparodikan adegan dari lagu The Platters: Only You? Komedian yang diakui sebagai pawangnya komedi gokil postmodern, Stephen Chow Sing-chi, memang membawa pengaruh besar terhadap alur dan plot kisah pada umumnya.

Corbin Nash : Detektif Vampire Pemburu Makhluk Mengerikan
Siberia : Cinta Keanu Reeves di Tengah Konflik Mafia Rusia
22 Menit : Film Tragedi Bom Thamrin Dengan Cameo Tito Karnavian



Di akhir film Part 2, sang peri Zixia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Joker (inkarnasi dari Monkey King). Joker menyesali terlambatnya ia menyadari perasaannya terhadap sang peri. Part 3 sendiri dimulai dengan niatan  Zixia (Tiffany Tang Yan) membawa Joker (Han Geng) bersatu dengan wanita yang dicintainya, Bak Jing-jing (Karen Mok Man-wai). Hal ini ia percayai bisa mengubah apa yang akan terjadi di masa depan.

 Blumhouse's Truth or Dare : Bermain atau Mati?

Premis menyatukan perjalanan waktu dengan kisah klasik Kera Sakti ternyata memang selalu digunakan sang sutradara. Sejak dua film A Chinese Odyssey, Jeffry Lau hanya membawa kisah filmnya berputar-putar dalam perjalanan waktu. Tak seperti Monkey King di kedua film tersebut, Lau justru membawa aneka penyegaran dengan premis serupa dalam film-filmnya yang lain.Mulai dari A Chinese Odyssey 2002 (2002) sampai A Chinese Tall Story (2005) juga Just Another Pandora’s Box (2010). Sayang sekali Lau kehabisan ide segar untuk membuat sesuatu yang baru.

You Were Never Really Here : Tayangan Menggigit Lynne Ramsay dan Joaquin Phoenix 









Comments