Ghost Stories : Masterpiece Brit-horror Karya Nyman & Dyson






Beyond the Edge : Tim Supranatural Merampok Kasino Terbesar

Martin Freeman menjadi peran pembantu dalam sebuah horror anthology  yang diadaptasi dari pertunjukan panggung di London . Pertunjukan perdana di Liverpool tahun 2010, theater show Ghost Stories dinikmati para penggemar seni peran. Maka show pun bukan saja di London namun berlanjut ke Toronto, Moscow, Sydney dan seterusnya. Mengandung multi-plot yang terinspirasi dari masa kejayaan  portmanteau British horror films, mulai dari produksi Ealing Studios klasik: Dead of Night hingga karya berbiaya rendah Amicus dan Hammer akhir 1960an dan awal 1970an. Yang membuat para fans show ini sukacita adalah akhirnya bisa dibuat versi layar lebarnya yang diputar perdana dalam London Film Festival. 

 The Assassin's Code : Warisan Kejahatan yang Diterima Detektif Pemula

Body of Sin : Dosa Besar Duo Pencuri Seksi

Seperti  blueprintnya, Ghost Stories ditulis dan disutradarai duo sahabat lama Andy Nyman dan Jeremy Dyson. Nyman menggandeng Martin Freeman yang memang salah satu penggemar karya teaternya. Dysonadalah bagian dari kelompok komedian U.K. yang disebut The League of Gentlemen, yang terlibat dalam proyek TV BBC sebuah tribute bagi film-film Brit-horror. Masih dilingkupi nuansa humor yang terselubung dalam suasana kengerian ala film-film hantu.


Super Troopers 2 : Kembalinya Penjaga Perbatasan Super Konyol
The Rizen : Tentara Jadi-jadian Meneror Penciptanya

Film dengan tiga bagian kisah horor ini harus diakui sangat mengesankan. Nyman sebagai aktor, penulis dan magician ; Jeremy Dyson sebagai aktor, comedy writer dan salah satu pendiri The League of Gentlemen. Ditambah Martin Freeman sebagai supporting actor, tak perlu menyangsikan kualitas film ini. Lihat saja penampakan dunia dalam versi Nyman, sangat mengganggu: dunia dengan sedikit cahaya, interior yang menyeramkan, taman penuh karavan yang suram, serta sebuah pub penuh keanehan yang buka di siang bolong. Jangan lupakan gereja modern yang selalu kosong.

Rampage : Big vs Bigger


Nyman memerankan karakter utama, professor Philip Goodman. Ia adalah seorang dosen, selebriti TV, serta paranormal yang atheis dan rasionalis. Keahliannya membongkar  hoax dan penipuan. Namun tiada seorangpun mengerti betapa ia dihantui rasa bersalah dan  masa lalu yang suram. Sewaktu kanak-kanak, Philip kerap dipukuli sang ayah. Dia dan sang kakak perempuan kerap bertanya mengapa seorang pemeluk Yahudi taat tega berbuat kekerasan kepada anak-anaknya. Philip tumbuh menjadi pemuja tokoh  TV tahun 70an. Sosok idola yang setelah dewasa begitu ia dalami.

Avengers : Infinity War, Perang Masif Pertama Para Superheroes Marvel

Blockers : Aksi John Cena Mengobrak-abrik Prom night

Sampai suatu kali seseorang menelponnya dan membuatnya terkejut. Ia memberitahu Philip untuk membuka kembali file tentang 3 buah kasus yang pernah ia tangani. Kasus-kasus itu tak terselesaikan dan sulit dijelaskan secara rasional. Seorang penjaga malam Tony (Paul Whitehouse), mengalami pengalaman yang menakutkan. Murid Phillip, Simon (Alex Lawther), mengalami trauma akibat dihantui saat mengendarai mobil. Terakhir seorang trader Mike (Martin Freeman) berjumpa dengan entitas poltergeist: hantu dari anaknya yang mati saat dilahirkan. Philip anehnya melihat semua peristiwa itu seperti adegan flashback.

Beirut : Aksi Diplomat Menyelamatkan Sahabat di Tengah Perang
Corbin Nash : Detektif Vampire Pemburu Makhluk Mengerikan


The Row : Versi Terbaru Pembantaian Mahasiswi Sorority Row


Whitehouse, Lawther serta Freeman bermain enjoy sebagai tiga orang yang mengalami masalah teror hantu. Terutama Whitehouse yang memerankan Tony.Betapa ia begitu menjiwai perannya sehingga nyaris muncul pertanyaan: apakah yang ditampilkan di layar adalah kejadian nyata. Philip menemuinya di sebuah pub yang besar namun kosong. Tony adalah seorang yang pemilih, defensif, tak pedulian, dan cenderung kurang ramah.

 Dominannya karakter laki-laki dalam film ini membuat Ghost Stories dikritik mengabaikan gender. Bahkan isu tentang anti-Semit dan intoleransi juga dihembuskan mengingat Nyman sedikit mengangkat kedua isu ini ke permukaan namun tidak dieksplorasi lebih. Sebuah karya masterpiece Nyman dan Dyson ini mengalami beberapa kali update  dalam subplot dan pengambilan gambar. Dengan beraroma sangat Brit-Horror  sudah selayaknya tidak melewatkan karya emas Nyman ini.

Comments