Beirut : Aksi Diplomat Menyelamatkan Sahabatnya di Tengah Perang









Beirut
adalah karya Brad Anderson terbaru bergenre thriller-espionage. Film produksi Amerika ini ditulis oleh Tony Gilroy. Bersetting di tahun 1982 saat terjaninya Perang Saudara di Libanon. Mengisahkan apa yang dialami seorang diplomat AS yang diperankan Jon Hamm di tengah perang di kota Beirut.  Dibintangi pula oleh Rosamund Pike, Dean Norris, Shea Whigham, Larry Pine dan Mark Pellegrino. Dirilis perdana dalam event Sundance Film Festival dan diedarkan di AS pada 11 April 2018.


The Rizen : Tentara Jadi-jadian Meneror Penciptanya


Alumnus Mad Men, Jon Hamm memerankan seorang mantan diplomat yang menyelusup di tengah-tengah perang untuk membebaskan rekannya. Beirut yang pada 1982 terbelah porak poranda dikuasai beberapa kekuatan bersenjata. Aksi Mason Skiles (Hamm) didorong rasa bersalahnya terhadap ditangkapnya sang rekan oelh kelompok bersenjata Palestina. Pemerintah AS tidak mau membantu Skiles namun diam-diam menugaskan agen Crowder (Rosamund Pike) untuk melindungi Skiles. Pihak departemen Luar Negeri AS melalui perwakilannya ( Dean Norris)  berharap Crowder menolong Skiles menyelesaikan misinya sebelum terjadi kekacauan akibat perang sipil.

Dirty Dead Con Man : Duet Penipu-Polisi yang Dijebak Dalang Kejahatan
   
                                   
Blockers : Aksi John Cena Mengobrak-abrik Prom night

Saat trailernya dirilis, film ini sempat menuai protes dari komunitas warga Libanon, baik yang bermukim di AS maupun di negara asalnya.  Mereka melayangkan boikot dan menyayangkan akibat dari penayangan film ini. Beirut dinilai menimbulkan stigma rasis terhadap keturunan Arab dan kesalahan interpretasi tentang kondisi nyata kota Beirut. Pihak produser sendiri menyanggahnya dan bersedia memotong dua menit adegan yang dianggap merepresentasikan kota Beirut pada waktu itu.

A Beginner's Guide to Snuff : Konsekuensi Konyol Menculik Aktris Untuk Membuat Film 



The Follower : Penggemar Fanatik Meneror Artis Pujaannya


Lebanon’s civil war, menewaskan hampir 200,000 orang. Sebuah set dibangun yang menyerupai keadaan Beirut tahun  1982. Aksi para pemrotes beralasan bahwa selain judul, plot dan fakta sejarah yang tak sesuai film ini tidak dishoot di Beirut melainkan di Maroko. Para kru bahkan direkrut dari warga Maroko. Begitu pula pemeran teroris Palestina adalah aktor asal Maroko.Tak ada satupun yang terlibat dalam film ini berasal dari atau keturunan Palestina atau Libanon.


 Blumhouse's Truth or Dare : Bermain atau Mati?


Hamm dan Tony Gilroy membela tim produksinya. Dengan pertimbangan keamanan, waktu suting dan bahwa Beirut saat ini jauh berbeda dengan tahun 1982, maka tim produksi memilih Maroko.Uniknya pernyataan Hamm dan Gilroy tersebut cukup aneh mengingat Maroko pun tidak memiliki kesamaan dengan kondisi tahun 1982 di Beirut. Hal yang membuat tentu saja para warga Libanon merasa kesal. Bayangkan saja jika sebuah film bersetting kota Jakarta namun sutingnya di Kuala Lumpur.

Corbin Nash : Detektif Vampire Pemburu Makhluk Mengerikan

Protes warga Libanon juga didasarkan apa yang akan terjadi oleh penayangan film ini terhadap mereka yang berwajah Arab. Dari trailernya bisa dilihat beberapa adegan yang menyerang komunitas Libanon. Ketakutan bahwa Beirut  memantik pandangan stereotipe bahwa orang Arab itu barbar dan haus darah . “2000 tahun penuh pembalasan, dendam, pembunuhan....welcome to Beirut,” ujar Hamm. Karakter Hamm sendiri dijadikan pahlawan di tengah konflik kepentingan AS dan Israel yang menginginkan kota ini. Setiap orang Arab dalam film ini memegang sebuah senjata mesin dengan sedikit keinginan untuk tidak menggunakannya.

You Were Never Really Here : Tayangan Menggigit Lynne Ramsay dan Joaquin Phoenix 

Sedikit menarik adalah plot tentang Skiles. Seorang mantan diplomat yang meninggalkan Beirut setelah istrinya terbunuh secara tragis. Awal 1970 ia meninggalkan Libanon, untuk kemudian kembali 10 tahun berikutnya. Adalah para pemegang intelijen negara (Rosamund Pike, Dean Norris) yang menginginkan Skiles kembali. Dua agen CIA tersebut memilih Skiles karena pengenalannya akan kota Beirut. Terlebih tugas yang mereka berikan berhubungan dengan kelompok teroris yang menewaskan sang istri.






Comments