Security : Antonio Banderas Jadi Satpam Mal yang Menghadapi Sekelompok Tentara Bayaran

                     





Veteran US Special Service, Eddie (Antonio Banderas), bingung dan putus asa untuk bekerja. Ia lalu mengambil pekerjaan sebagai penjaga keamanan di sebuah mal rusak di daerah kota yang sepi. Pada malam pertamanya bekerja, dia membuka pintu bagi seorang gadis muda yang putus asa dan  yang telah melarikan diri dari pembunuh. Sekelompok psikopat menghadang iring-iringan mobil polisi yang membawanya untuk bersaksi sebagai saksi persidangan. Si psikopat, Charlie (Ben Kingsley), bersama antek-anteknya yang banyak akal, tidak akan berhenti sampai bisa mendapatkan si gadis.



Security terasa seperti persilangan antara Die Hard, The Marine dan Paul Blart: Mall Cop. Ini sebenarnya adalah kloning Die Hard yang lumayan bagus, sebagian besar karena kekuatan bintang Antonio Banderas dan Sir Ben Kingsley. Ceritanya sederhana dan tidak menghadirkan kejutan, plot twist, atau dialog yang berkesan. Namun fans Banderas bisa menikmatinya karena menjadi tipe film aksi model lama yang lugas dan berhasil menjaga selama 90 menit dari kebosanan.








Banderas dapat ditonton dalam segala genre dan biasanya begitu juga dengan Kingsley meskipun selama beberapa tahun terakhir ia telah membintangi banyak film yang menyebalkan. Dia adalah penjahat Inggris yang tidak pernah kehilangan ketenangannya. Sedikit mirip karakter  Hans Gruber-nya Die Hard. Film ini memiliki nilai produksi yang bagus dan adegan aksi yang solid dengan sorotan aksi adalah pertarungan antara Banderas dan Cung Le. Ada juga momen keren ala John Woo dengan Banderas meluncur di lantai sambil menembakkan dua senjata.










Pemeran pendukung Security sama sekali tidak menarik dan pada dasarnya ada di sana sebagai umpan. Jadi hanya masalah waktu sebelum masing-masing dari mereka terbunuh. Semuanya terjadi di mal, di mana Eddie adalah "polisi mal" shift malam, tersentak mendengar suara badai di luar, mencoba menyesuaikan diri dengan orang-orang bodoh yang bekerja di sana. Ia mengabaikan Ruby yang cantik (Gabriella Wright) yang tidur selama shift, kepala security dengan gaya rambut idiot Vance (Liam McIntyre), pemuda asal China- Jhonny (Jiro Wang), dan Mason (Chad Lindberg) yang pengecut. Lima orang kru malam untuk sebuah mal bersenjatakan alat kejut listrik.













Secara keseluruhan, Security melakukan persis seperti yang diduga. Kelima sekuriti amatir harus berhadapan dengan sekelompok tentara bayaran bersenjata lengkap. Antonio Banderas, dengan keren menyusun berbagai perangkap untuk melumpuhkan musuh. Semuanya dapat diterima kecuali satu hal, apa yang terjadi pada Ruby setelah dia tertembak? Vance menunjukkan dia diletakkan di tempat tidur dengan perban dan dia masih hidup. Tapi setelah itu tidak ada adegan lain yang menyorotnya.





Ya, ini sedikit terlalu Mall Cop rating-R untuk semua plot aksinya sendiri. Mal sebagai zona pertempuran sebenarnya cukup menyenangkan, dengan aneka jebakan dan "bom" buatan ala McGyver. Selain itu, Security hanyalah sebuah B-movie yang tidak logis, murahan, dan penuh peluru, bahkan di saat-saat terbaiknya. Itulah mengapa itu hanya pantas berada di saluran TV berbayar seperti Netflix tanpa ada rilis teater.

















Comments