Betaal : Film Zombie Netflix Shah Rukh Khan Menemani Karantina




Serial Netflix kedua dari Shah Rukh Khan, sebuah kisah horor zombie yang dibintangi oleh Viineet Kumar Singh dan Aahana Kumra, sama mengecewakannya dengan yang pertama, Bard of Blood.
Sudah menjadi kebiasaan bagi produksi film India untuk melakukan tradisi Mahurat Shot sebelum memulai pengambilan gambar. Dalam seremoni ini, para aktor dan kru berkumpul, pemuka agama berdoa, untuk memastikan produksi yang lancar, ulasan bagus dan hasil box office. Sepertinya Netflix harus berdoa lebih keras, karena serial terbarunya dari India, Betaal, adalah salah satu kegagalan lainnya dari layanan streaming yang sangat membutuhkan kebangkitan.

Ritual serupa dilakukan di episode pertama Betaal. Seorang kontraktor mulai bekerja menggali sebuah terowongan yang berasal dari kolonial Inggris, untuk memberi ruang bagi jalan raya. Namun sekelompok penduduk desa percaya takhayul yakin bahwa terowongan itu dikutuk. Mereka mengacaukan proyek itu. Bahkan seorang wanita tua menyeramkan menyerukan akan melepaskan kejahatan yang pernah mereka lihat sebelumnya.







Maka kontraktor yang licik itu (Jitendra Joshi) menyewa pasukan elit militer untuk membersihkan desa. Di bawah tekanan untuk memenuhi tenggat waktu dan kunjungan menteri yang akan datang, ia membayar suap kepada pemimpin pasukan. Ia minta sang kapten meyakinkan timnya bahwa penduduk desa itu pada kenyataannya, para pemberontak.

Seperti Avatar yang berlatar di pedesaan India, Betaal mengungkapkan praktik korupsi, penindasan dan perampasan hak pilih. Betaal melakukannya dengan cara yang begitu buruk sehingga kurang mewakili ide dan kebiasaan genre horor pada umumnya. Zombi dalam Betaal tidak hanya berjalan, mereka juga menggunakan artileri, strategi, dan terbang. Membuat sedih almarhum George A Romero, melihat genre yang digagasnya menjadi komedi tak lucu.




Keterlibatan PH spesialis-horor Blumhouse dan juga Red Chillies Entertainment milik Shah Rukh Khan, tidak menjadikan Betaal  lebih baik.  Betaal secara rutin merusak premisnya dengan terlalu mengandalkan gore yang tidak perlu, jump scare yang aneh, dan plot kisah yang lebay banget.

Ini adalah semacam pertunjukan d mana komedi ala Hong Kong, horor India, serta ide Hollywood dicampur baur dalam satu serial. Premisnya tentang kutukan kuno yang muncul karena ulah pria serakah. Ia yang bertanggung jawab karena telah mengusik sebuah kekuatan jahat. Seorang anak secara tidak masuk akal diperkenalkan ke dalam aksi hanya sebagai pemanjang plot nantinya. Seorang karakter tiba-tiba berubah warna rambutnya, dan penjelasan terbaik yang bisa diajukan seorang pria adalah: "Pasti karena keterkejutannya."




Betaal sangat puas membagikan lompatan ketakutan namun gagal membuat pernyataan apa pun tentang tema sentralnya, kolonialisme.  Secara tradisional, zombie dianggap sebagai kapal kosong yang sempurna yang dapat diproyeksikan untuk menampung banyak ide. Sementara Shaun of the Dead membuat pengamatan lucu tentang mentalitas kawanan orang Inggris dari generasi tertentu; Juan of the Dead adalah tentang imigran ilegal. Tapi apa yang mewakili zombie di Betaal, selain dari kolonialisme. Terungkap dalam adegan seorang karakter yang berteriak nasionalis sambil menembaki gerombolan tentara Inggris yang tidak mati.





Sirohi (Viineet Kumar Singh), karakter utamanya, kurang dimanfaatkan dan karakternya statis. Ada ketidaknyamanan dengan cara dia memberikan jargon militer, dan kegelisahan ini merupakan lambang dari kegamangan skrip secara keseluruhan. Sang kretor, Patrick Graham, yang sebelumnya mengarahkan Ghoul (yang agak menyenangkan untuk Netflix), sekali lagi tidak yakin apakah akan fokus pada elemen-elemen horor rakyat, atau aksi militer. Dia memilih nada yang terlalu serius untuk kenyamanannya sendiri. Betaal adalah pertunjukan zombie konyol dengan makeup yang buruk dan sedikit humor yang aneh bagi siapa pun.


Comments