Sorry To Bother You : Saat Telemarketing Mengelabui Isu Rasial
Memulai syutingnya sejak Juni 2017, karya perdana Boots Riley : Sorry to Bother You tayang perdana di Sundance Film Festival pada 20 Januari 2018. Dirilis 5 bulan berselang di AS oleh Annapurna Pictures. Menggandeng Lakeith Stanfield, Armie Hammer, serta legenda serial The Walking Dead, Steven Yuen.
The Row : Versi Terbaru Pembantaian Mahasiswi Sorority Row
Skycraper : Aksi The Rock Si Kaki Satu Melawan Puluhan Teroris
7 Splinters in Time : Petualang Waktu yang Memburu Doppelganger-nya
Lakeith Stanfield, dalam mode anime-character memerankan Cassius Green, pemuda milenial yang tinggal di garasi pamannya (Terry Crews) bareng kekasihnya. Sang pacar adalah seorang seniman dan aktivis Detroit berambut pink (Tessa Thompson). Green melamar pekerjaan di sebuah perusahaan telemarketing. Green melamar ke tempat itu karena merupakan satu-satunya lembaga yang mempekerjakan semua orang. Bukankah seorang telemarket tak dilihat wajahnya.
Siberia : Cinta Keanu Reeves di Tengah Konflik Mafia Rusia
22 Menit : Film Tragedi Bom Thamrin Dengan Cameo Tito Karnavian
Awalnya Green mengalami kesulitan. Semua orang yang ia tawari produknya menolak karena suara Green yang Afro banget. Untungnya seorang rekan kerjanya memberikan tips untuk melatih “white voice” — alias suara pria kulit putih ala Steve Buscemi. Tak dinyana Cassius Green sangat pandai melakukan ini. Sampai akhirnya ia meraih MVP status di kantornya. Tak disadarinya bahwa ia bekerja untuk WorryFree, sebuah firma yang memperbudak karyawannya yang dikendalikan sang CEO Steve Lift (Armie Hammer). Cassius Green tersadar setelah rekannya (Steven Yeun) membuka matanya.
Distorted : Teror Penderita Bipolar di Apartemen Barunya
Extinction : Mimpi Buruk Seorang Ayah Dilanda Kiamat
Ant-Man and the Wasp : Penyelamatan di Dunia Sub Atomik
The Spy Who Dumped Me : Aksi Kocak Duo Cewe Mata-mata Palsu
Riley dengan jenaka menulis kisahnya dimana Green terpaksa harus mengunjungi rumah klien-klien yang ia tawari. Tentu saja membuat Green panik. Kisahnya yang ultraprogressive, dengan penceritaan yang radikal dipadukan ke dalam sebuah kejenakaan dan kegembiraan. Riley mengolahnya dengan sangat bergaya. Membuatnya enak ditonton dan direnungkan.
Hereditary : Warisan Kutuk Nenek yang Menghancurkan Keluarganya
Alpha : Persahabatan Manusia Gua dan Serigala di Zaman Es Terakhir
Sorry to Bother You memiliki durasi yang lebih panjang untuk film bergenre serupa. Namun hal itu tertutupi dengan berbagai joke yang membuka mindset penontonnya. Seperti misalnya adegan perusahaan olahraga Thompson yang menawarkan alat kebugaran yang justru menjadi pemotong kuping dengan pesan: Murder Murder Murder, Kill Kill Kill. Film produksi perusahaan empunya Forest Whitaker, Significant , ini sangat direkomendasikan untuk mencerahkan hati yang gulana.
How It Ends : Kisah Theo James Selamatkan Kekasih di Masa Kiamat
Blindspotting : Diangkat Dari Kisah Nyata 2 Sahabat Hitam Putih
Comments
Post a Comment