5+1 FILM MENYINDIR DUNIA HUKUM & PERADILAN 1990an TERBAIK
Dunia hukum dan peradilan memang seringkali melahirkan isu dan kontroversi yang tak pernah habis untuk dibahas. Rangkaian keputusan hukum atau ketidakadilan yang dirasakan masyarakat seringkali dijadikan buku atau diangkat menjadi sebuah film. Menarik adakah sineas Indonesia yang berani mengangkat kasus-kasus kontroversi di dunia peradilan menjadi karya film. Deretan film yang mengangkat dunia hukum dan peradilan disebut genre legal thriller.
7 Days in Entebbe : Penyanderaan 7 Hari Melibatkan 5 Negara
Sangat berpengaruhnya film dengan genre legal thriller, hingga asosiasi praktisi hukum Amerika,ABA Journal menyusun daftar “The 25 Greatest Legal Movies”. ABA Journal memilih 12 orang sebagai juri, sesuai dengan jumlah juri di pengadilan Amerika Serikat. Keduabelas orang ini, terdiri dari ahli hukum dan pengacara, yang sering memberikan kuliah mengenai film ataupun hukum yang berkaitan dengan industri film.
Baca Juga : Mayat Meneror Petugas Otopsi
Dari ke-25 pilihan ABA Journal ada 5 film terbaik dari yang terbaik. Ditambah 1 karya sineas HK yang sangat menginspirasi. Inilah mereka:
1. A Time To Kill - 1996
Jake Tyler Brigance adalah tokoh protagonis dalam novel tebal karya Grisham, berjudul A Time To Kill. Novel terbitan tahun 1989 ini difilmkan pada tahun 1996, dengan aktor Matthew McConaughey (sebagai Jake Tyler Brigance) dan Samuel L Jackson (Carl Lee Hailey). Diperkuat juga oleh Ashley judd dan Sandra Bullock.
Jake Tyler Brigance, secara kontroversial menjadi pembela Carl Lee
Hailey, seorang kulit hitam. Padahal, dengan setting tahun 1970an,
wilayah tempat tinggalnya masih mengalami tingkat rasisme yang sungguh
parah. Aksi heroiknya, mungkin menjadi alasan bagi beberapa dari penontonnya untuk memilih profesi sebagai lawyer.
“Close your eyes, please. This is a story about a little girl walking
home from the grocery store one sunny afternoon…Now imagine she's
white.”
– Jake Tyler Brigance (A Time To Kill)
2. The Firm - 1993
Masih diangkat dari novel karya John Grisham dengan aktor populer Tom Cruise memerankan tokoh utama. Disutradarai oleh Sydney Pollack, dengan barisan cast yang keren Jeanne Tripplehorn, Gene Hackman, Ed Harris, dan Holly Hunter. Dirilis pada tanggal 30 Juni 1993.
The Firm mengisahkan seorang pengacara brilian yang bersaksi melawan keluarga Mafia di Chicago.Ia termasuk lima besar di kelasnya di Harvard Law School. Tawaran pekerjaan mengalir dari biro-biro hukum terbaik di Amerika. Tapi pilihannya justru membawa bencana. Ketika memutuskan bekerja pada biro hukum Bendini, Lambert dan Locke di Memphis, Mitch McDeere mengira jalan menuju kesuksesan telah terbuka bagi dirinya dan istrinya yang cantik, Abby.
Biro itu membelikan BMW
baginya, membayar pinjaman-pinjamannya, membantunya membeli rumah
sekaligus mendekornya. Mitch McDeere seharusnya ingat kata-kata Ray,
kakaknya yang sedang menjalani hukuman lima belas tahun penjara di
Tennessee. Tak ada yang cuma-cuma di dunia ini. Tiba-tiba FBI tertarik
untuk menyelidiki biro itu, dan mereka membutuhkan bantuan Mitch. Mitch
pun terjepit di antara dua pilihan. Ia harus membuat keputusan---kalau
ingin tetap hidup.
3. Primal Fear - 1996
Seorang
pengacara arogan terkenal bernama Martin Vail ( Richard Gere ) melihat
berita tentang pembunuhan seorang Arcbishop yang dilakukan oleh seorang
remaja bernama Aaron Stampler ( Edward Norton ) , Aaron tertangkap saat
berusaha melarikan diri dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya ,
Vail yang melihat ini dengan cepat mengajukan diri secara sukarela untuk
menjadi pengacara pembela untuk Aaron .
Pertemuan mereka terjadi tak
lama setelah Aaron tertangkap , disitu Vail yakin kalau Aaron sama
sekali tak bersalah tetapi semua bukti menunjuk kepada Aaron seorang
Altar boy yang memili kepribadian bodoh , culun bahkan penakut . Yang
Aaron tak punya hanyalah Motif atas pembunuhan terhadap Arcbishop
Rushman.
Saat kasus ini masuk ke pengadilan Vail berusaha meyakinkan
seluruh isi pengadilan bahwa Aaron tidak memiliki motif atas pembunuhan
yang dituduhkan padanya , maka Vail mencoba mencari tersangka lain
diluar sana yang mempunyai potensi motif untuk membunuh Rushman ,
beberapa motif pun didapatkan Vail seperti Gubernur yang kehilangan
puluhan juta dollar investasi real estatenya karena Rushman .
4. Philladelphia - 1993
Philadelphia adalah sebuah film besutan sutradara Jonathan Demme dan ditulis oleh Ron Nyswaner. Tom Hanks sebagai pemeran utama berhasil meraih penghargaan Best Actor pada Academy Awards 1994 untuk Philadelphia. Disandingkan dengan Denzel Washington untuk membentuk ‘duet maut’ pada film ini. Merupakan salah satu pionir dan trigger untuk film-film bertema homoseksualitas, HIV/AIDS, homopobia, dan kesetaraan derajat manusia di mata hukum untuk masa selanjutnya.
Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada pengacara Geoffrey Bowers dan Clarence B. Cain pada tahun 1987. Andrew Beckett (Tom Hanks) adalah seorang pengacara senior pada sebuah firma hukum terkenal di Philadelphia yang menyembunyikan kehidupan pribadinya sebagai seorang homoseksual dan telah memiliki partner hidup yang setia selama belasan tahun bernama Miguel Álvarez (Antonio Banderas). Andrew sesungguhnya sangat open mengenai kehidupan pribadinya sebagai seorang gay di depan keluarga dan teman-teman terdekatnya namun tidak pada kantor firma hukum tempat ia bekerja.
Sebelum dipecat secara misterius, Andrew sedang menangani kasus hukum besar dan bertindak sebagai project officer dalam kasus tersebut, namun disisi lain Andrew mulai menyadari bahwa dia tidak sedang baik-baik saja, dia terserang AIDS.
5. A Few Good Man - 1992
Lagi-lagi Tom Cruise bermain di layar lebar sebagai perwira Angkatan Laut Amerika Serikat setelah pada 1986 sukses bersama Top Gun (ia sebagai penerbang tempur AL Amerika).
Bedanya, di A Few Good Men, Tom
menjadi seorang perwira pengacara berpangkat letnan lulusan Fakultas
Hukum Harvard University. Aktingnya di sini sangat bagus.
Letnan Daniel Kaffee atau Danny (Tom
Cruise) menangani kasus dua prajurit AL, yakni Kopral Dawson dan
Prajurit Downey. Keduanya bertugas pangkalan Korps Marinir Amerika di
Guantanamo, Kuba. Awal konflik langsung dibeberkan di film ini, yakni
Prajurit William Santiago yang nilainya di bawah rata-rata lantaran
sering pingsan saat latihan mengetahui penembakan ilegal di garis
perbatasan oleh oknum Marinir lain.
Kolonel Jessup dikenal sebagai komandan
yang tegas, namun angkuh dan gila hormat. Ia menginstruksi Kendrick dan dua anak buahnya, Dawson dan Downey, untuk
menghabisi nyawa juniornya, Prajurit Santiago. Dawson dan Downey bersikeras tidak
bersalah karena hanya menjalankan perintah atasan. Dalam militer, mereka
menganut dengan taat prinsip units, corps, God, and country (kesatuan,
korps, Tuhan, dan negara). Artinya, tindakan apa pun dianggap benar jika
sedang melaksanakan perintah komandan.
Khas film Hollywood, aroma konspirasi dan jalan cerita yang menguras emosi kental dalam film A Few Good Men
ini. Kasus ini diberikan kepada pengacara yang baru bertugas sembilan
bulan di korps hukum AL, Letnan Daniel Kaffee. Kendati ceroboh (sering
lupa bawa bolpoin saat sidang), Kaffee kesohor dengan prestasinya
sehingga ia ditunjuk menjadi pengacara Dawson dan Downey. Inilah yang
membuat Mayor Joanne Galloway (Demi Moore) penasaran lantaran ia
”dikalahkan” oleh perwira muda yang baru berdinas sembilan bulan.
5+1. Hail The Judge
Sebuah film komedi karya Stephen Chow yang sangat brilian. Bercerita tentang seorang hakim yang korup (dan juga konyol) bernama Bao Lung Sing. Hakim Bao bisa langsung menjatuhi hukuman kepada tersangka asalkan jaksa penuntut mau membayar uang sogokan. Ia dibantu asistennya (Ng Man Tat) yang bodoh dan memanggilnya Paman Hakim.
Baca Juga : Film Yang Menginspirasi Kehidupan
Namun
hal ini tidak berlangsung lama, kekorupannya sendirilah yang membuat
dia pada akhirnya terseret ke penjara dan kehilangan jabatannya sebagai
hakim. Apalagi ia dikriminalisasi pejabat tinggi kerajaan bersama seorang wanita tak berdosa (Zhang Min). Wanita ini dijebak membunuh keluarganya sendiri dan dijatuhi hukuman mati oleh hakim ketua yang korup.
Untunglah karena Bao keturunan hakim jujur, ia masih diberi Tuhan kesempatan. Nasib mempertemukannya dengan Kaisar yang hobi menyamar. Ia lalu menyadari keadilan itu lebih penting dari uang. Akhirnya dengan segala
kemampuannya dia bertaubat dan mulai mempelajari bagaimana cara menjadi
hakim yang baik, tidak korup dan siap berdebat mati2an demi
menegakkan kembali hukum di daerahnya.
i ike this
ReplyDelete