Suspiria : Akademi Balet Yang Dikelola Penyihir Haus Darah
Suspiria adalah film supernatural horror karya Luca Guadagnino yang ditulis oleh David Kajganich. Merupakan remake dari karya Dario Argento berjudul serupa tahun 1977. Dibintangi aktris seksi Dakota Johnson, dibantu oleh Tilda Swinton, Mia Goth, Angela Winkler, Ingrid Caven, Elena Fokina, Sylvie Testud, Renée Soutendijk, Christine LeBoutte, Fabrizia Sacchi, Małgosia Bela, Jessica Harper, dan Chloë Grace Moretz. Harper, yang menjadi pemeran utama di film orsinil, kebagian peran berbeda di film ini. Berseting di kota Berlin tahun 1977 , film ini mengisahkan ambisi seorang wanita muda Amerika yang bergabung dengan sebuah dance academy yang dikelola gerombolan penyihir.
Amazon Hot Box : Campuran Ide Gila yang Menjawab Ekspetasi Penonton
The Negotiation : Ahli Negosiator Menghadapi Penculik Psikopat
Mortal Engines : Misi Menghancurkan Kota Bergerak Pelahap Bumi
London Fields : Wanita Seksi Peramal Masa Depan yang Memacari Calon Pembunuhnya
Rampant : Versi Zombie Klasik Dari Train To Busan
Suspiria diumumkan akan dibuat pada tahun 2008 setelah Guadagnino mendapat persetujuan dari penulis film orsinil, Argento dan Daria Nicolodi. Guadagnino menawarkan David Gordon Green sebagai sutradara, namun Green menolak setelah gagal sepakat soal kontrak . September 2015, Guadagnino memutuskan menyutradarainya sendiri. Screenplay baru disusun Kajganich, yang juga bekerja untuk Guadagnino dalam proyek A Bigger Splash (2015). Kajganich melukiskan latar belakang di musim gugur 1977.
Bohemian Rhapsody : Biografi Gamblang Seorang Freddie Mercury
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, Intrik Mendebarkan Penyihir Gabungan British-AmerikaA Man Called Ahok : Pelajaran Kehidupan Seorang Gubernur Tionghoa Pertama Dead Squad : Temple of the Undead , Horor Komedi Zombie Nanggung Ala Dominik Hauser
Karya masterpiece Dario Argento dibuatkan sebuah homage oleh Guadagnino (Call Me By Your Name). Susie Bannion (Dakota Johnson) gembira mendapat kabar ia diterima di sebuah akademi balet terkenal di Jerman. Sekolahnya itu memiliki satelit dari Freiburg hingga Berlin, yang dikelola sekelompok penyihir. Dari awal ia menginjakkan kaki di asramanya, Susie sangat terkesan dengan kemegahan dan keelitan akademi yang ia kagumi. Yang ia tak sadari adalah betapa mengerikannya rahasia yang disembunyikan pihak pengelola akademi.
Along with the Gods : The Last 49 Days , Lanjutan Kisah 3 Malaikat Maut The House with a Clock in Its Walls : Jam Kekal di Dinding Penghancur Dunia
Halloween : Pertarungan Terakhir Laurie Vs Michael Myers
Overlord : Prajurit Amerika Terjebak Eksperimen Horor Psikopat Nazi
Susie langsung nyetel dengan teman sekamarnya Sara (Goth). Mereka dididik langsung oleh pimpinan akademi Madame Blanc (Swinton), yang menunjuk Susie sebagai ketua tim. Sara tak sengaja berjumpa dengan Klemperer (Ebersdorf), yang baru saja keluar dari sebuah ruang rahasia di gedung akademi. Klemperer dan para petinggi akademi akan menghadiri pembukaan Volk, pertunjukkan para siswi akademi. Sara memanfaatkan situasi dan nekad menyelidiki ruang rahasia yang dilihatnya. Dan sesuatu yang sangat mengerikan dilihatnya di sana.
Hunter Killer : Menyelamatkan Presiden Rusia Demi Mencegah Perang Dunia
Nostalgia Para Pemeran Franchise Young & Dangereous
Venom : Duet Simbiosis Alien dan Jurnalis Menghadapi Teror Ilmuwan Gila
Nostalgia Para Pemeran Franchise Young & Dangereous
Venom : Duet Simbiosis Alien dan Jurnalis Menghadapi Teror Ilmuwan Gila
Ilustrasi musik dalam film ini menjadi sesuatu yang akan paling diingat. Digubah oleh frontman band Radiohead , Thom Yorke. Merupakan soundtrack komplit pertama bagi Yorke untuk sebuah film.Variasi pilihan musik seperti Goblin, yang ada di trailer-nya.Kontemplatif piano yang mengiringi pendalaman karakter, seperti masa lalu Susie sebagai seorang Mennonite. Ketegangan yang diiringi hentakan drum ala jazz yang lembut saat Sara memasuki lorong demi lorong rahasia. Karya Yorke seakan menyihir pendengarnya dalam menyaksikan aksi para penyihir.
The Nutcracker and the Four Realms : Petualangan Melintasi Empat Dunia Fantasi
Comments
Post a Comment