Free Fire : Kisah Sederhana Para Ahli Tipu Yang Saling Menembak



Cukup mengejutkan melihat Brie Larson tampil dalam film slank British ini. Tema sederhana dengan adegan action bombastis menjadi ciri khas film-film action dari negri Ratu Elizabeth.  Bagi penggemar film action, film Free Fire ini bisa menjadi pilihan oleh karena faktor Ben Wheatley. Sineas asal Inggris, yang sebelumnya pernah membuat film-film bertema suram High-Rise, Kill List dan Sightseers. 

Film Ini Disebut Lebih Baik dari Harry Potter & Lords of the Ring
Baca Juga : Konspirasi Saracen Ala Amerika


 

Wheatley juga menulis skenarionya bersama sang istri, Amy Jump. Film yang dibintangi oleh Brie Larson, Sharlto Copley, Armie Hammer, Cillian Murphy, Jack Reynor, Babou Ceesay, Enzo Cilenti, Sam Riley, Michael Smiley, dan Noah Taylor ini,  memanfaatkan mayoritas adegannya di satu lokasi monoton, sebuah gudang tua.

Atomic Blonde : Spionase Mengerikan Dibalik Keruntuhan Tembok Berlin


Baca Juga : Bukan Sebuah Kisah Zombie Biasa

Dengan tampilan visual tahun 70an yang menarik di mata, Wheatley bisa jadi ingin membangkitkan film-film kriminal kultus khas Tarantino, Martin Scorsese atau Guy Ritchie di awal kariernya.Sayangnya dalam pengembangannya terjebak dalam kesederhanaan tema film. Tapi harus diakui dengan latar yang sama di sepanjang filmnya, Wheatley bisa menunjukkan kekuatan sinematik dalam set monoton dan didukung dengan pemain yang berlakon apik, sehingga Free Fire menjadi pengalaman berbeda di layar lebar.


Baca Juga : Sinopsis American Assassin

Stevo (Riley) dan Bernie (Cilenti), merencanakan bertemu dua anggota IRA yaitu Chris (Murphy) dan Frank (Smiley). Dalam perjalanan, Stevo memberi tahu Bernie bahwa dia dipukuli oleh seorang wanita yang ia manfaatkan sebelumnya. Dua kelompok tersebut bertemu di luar sebuah gudang di Boston, di mana mereka menggunakan jasa seorang perantara bernama Justine.


Primal Rage : Big Foot Versi Sutradara Ahli Spesial Efek




Kelompok pertama pun datang dipimpin seorang bernama Ord., yang memimpin mereka masuk. Kelompok itu datang untuk membeli senjata.  Pihak pedagang senjatailegal diwakili oleh Vernon dan rekan-rekannya, Martin, Harry, dan Gordon. Terjadi ketegangan antara kedua kelompok ketika Vernon memberikan senjata yang salah. Chris dan Frank mengamankan senjata di sebuah van dan menyerahkan uang itu ke dalam koper.


Game Night : Permainan Pembunuhan yang Menjadi Kenyataan

Stevo memperhatikan bahwa salah seorang pedagang senjata bernama Harry adalah orang yang memukuli dia sehari sebelumnya. Hal ini membuat Frank kesal. Stevo tampaknya meminta maaf, tapi kemudian membual tentang apa yang dia lakukan terhadap sepupu Harry. Kemudian marahlah Harry hingga menembak pundak Stevo. Kedua kelompok bersitegang dan mulai saling menembaki. Martin, yang sedang memegang koper, digiring dengan senapan di kepalanya. Koper yang berada di tempat terbuka berusaha diamankan Vernon.

Bernie ditembak di belakang Harry dan meninggal beberapa saat kemudian. Segera, dua pria dengan senapan mulai menembak kedua kelompok. Salah satunya, Jimmy, terbunuh, yang lainnya dikenali oleh Ord yaitu Howie, yang mengungkapkan bahwa dia dipekerjakan untuk membunuh semua orang dan mengambil uangnya.

Comments