The Campus : Kematian Berulang Gara-gara Kutuk Keturunan
Sineas pembuat film indie jenius, J. Horton kembali dengan karyanya yang diadaptasi menjadi sebuah karya layar lebar. Sejatinya terinspirasi dari komedi klasiknya Bill Murray: Groundhog Day, The Campus juga sedikit memiliki irama serupa dengan Happy Death Day. Keduanya mengisahkan wanita muda yang mengalami deja vu mati dibunuh, hidup kembali dan mati dibunuh lagi.
Horton merupakan seorang indie filmmaker yang mengangkat namanya sebagai director, screenwriter, producer dan editor. Telah membuat aneka genre film termasuk genre rohani. Namun namanya diakui sebagi pembuat film horror jempolan. Sebut saja karyanya seperti Monsters in the Woods, Edges of Darkness dan Rise of the Undead di deretan filmography-nya.
Let The Corpses Tan : Petualangan Perampok Emas dan Seniman Psikopat Hipersex
Alpha : Persahabatan Manusia Gua dan Serigala di Zaman Es Terakhir
Jason Horton yang juga menulis skenario The Campus, dikenal melalui The Other Side yang rilis 2014. Sebagai bintang utama dipilih Rachel Amanda Bryan, aktris muda yang angkat nama dalam The After Party dan Solitary Confinement. The Campus muncul di internet mulai 1 Februari 2018 melalui Amazon. Film berdurasi 84 menit ini hanya memiliki budget $50.000 atau sekitar 700 juta rupiah.
Juliet,Naked : Kisah Romantis Penyanyi Gaek dengan Kurator Musium
Kin : Terjebak Antara Penjahat Kejam dan Alien Haus Darah
Dibuka dengan prolog yang mengambil latar sebuah gurun di Amerika Selatan tahun 1991. Adegan kemudian melompat ke masa kini untuk bertemu dengan Morgan (Rachel Amanda Bryant) yang pulang kampung menghadiri pemakaman ayahnya. Morgan tak menyangka bahwa keputusan itu akan membuka tabir gelap perbuatan ayahnya. Sang ayah (Robert C. Pullman) secara rahasia telah membuat sebuah perjanjian dengan setan beberapa tahun sebelum kematiannya.
Searching : Mengikuti Jejak Digital Misteri Gadis yang Hilang
Big Brother : Donnie Yen Jadi Guru SMU Menghadapi Gangster
Wiro Sableng 212 : Pendekar Lokal Terkenal yang Dimodali Fox
Venom : Duet Simbiosis Alien dan Jurnalis Menghadapi Teror Ilmuwan Gila
Perjanjian itu mengharuskan sang ayah mengorbankan anak pertama yang ia peroleh. Ketakutan bahwa setan akan menagih janjinya, ayahnya mengirim Morgan jauh ke sebuah tempat untuk sekolah. Ia meninggalkan sebuah rekaman untuk sang putri.Dalam rekaman itu sang ayah mengawalinya dengan ucapan, "Saat kamu mendengarkan (rekaman) ini, artinya aku sudah mati."
Morgan harus berjuang dalam kepanikan untuk menyelamatkan jiwanya. Jiwanya tersesat dalam siklus dibunuh terus-menerus hanya untuk kemudian dibangkitkan dan itu terjadi lagi. Sampai akhirnya Morgan memutuskan untuk mengakhiri kutukan keluarga ini selamanya. Bisakah usahanya berhasil atau ada kekuatan yang mencegahnya melakukan hal itu.
Comments
Post a Comment