24 hours To Live : Misi 24 Jam Ethan Hawke Membunuh Mantan Agen Rahasia

 24 Hours to Live (2017) merupakan film kerjasama  Amerika-Afrika Selatan yang mengusung tema kejahatan internasional. Film fiction action thriller karya sutradara Brian Smrz ini mengisahkan kehidupan mantan pembunuh bayaran yang harus kembali dari pensiun untuk hidup atau mati.

T2-Trainspotting: Film Lucu yang Berat Untuk Dicerna


Aktor multitalenta, Ethan Hawke, menjadi peran utama dalam film produksi Saban Films ini. Aksinya berbeda dari beberapa judul film suksesnya sebelumnya seperti trilogi Before: Before Sunrise(1995), Before Sunset (2004), Before Midnight (2013), dan Boyhood (2014). Dalam  24 Hours to Live, Hawke menjadi Travis Conrad, seorang eksmiliter yang ditugaskan dalam misi pembunuhan.

7 GUARDIANS OF THE TOMB : LABA-LABA PEMAKAN MANUSIA PENJAGA MAKAM KUNO


Travis Conrad (Ethan Hawke) terpaksa kembali dari masa pensiunnya.  Organisasi yang dulu mempekerjakannya, Red Mountain, meminta paksa bantuannya. Dijanjikan upah besar 2 juta dolar, Travis harus mengerjakan tugas terakhir yang sangat berbahaya. Kali ini ia harus membunuh mantan agen Red Mountain, Keith Zera (Tyrone Keogh). Zera  kini menjadi informan penting bagi pemerintah Amerika Serikat yang hendak menghancurkan Red Mountain.

Hate Story 4 : Basic Instinct Ala India
 10 x 10 : Misteri dalam Ruangan Sempit

Zera berada dalam perlindungan Interpol. Petugas yang bertanggung jawab adalah adalah Lin Besset (Xu Qing). Sebuah serangan mendadak dari Red Mountain menewaskan banyak agen-agen Interpol  di perbatasan Afrika Selatan, meninggalkan Lin yang satu-satunya selamat dari serbuan tersebut.

Secara keseluruhan, 24 Hours to Live adalah film aksi yang sangat menghibur. Adegan baku tembak yang brutal dan tempo cepat membuka film dengan manis.  Smrz, seolah ingin menegaskan bahwa filmnya yang satu ini menjamin  menampilkan adegan aksi penuh darah yang menegangkan.


Baca Juga : Komedi Gokil Pencurian Identitas



Premisnya dibangun atas dasar Travis, yang hanya memiliki waktu 24 jam untuk hidup. Sang jagoan harus  memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk dapat menyelesaikan misinya. Sayangnya, dengan premis yang menegangkan , Smrz gagal menyajikan cerita yang menggigit. Mengingat naskah 24 Hours to Live ditulis oleh tiga orang sekaligus, kedangkalan pengembangkan cerita serta konflik yang ada menjadi nilai minus film ini.

Bikini Ria Ala Priyanka Chopra dan Dwayne Johnson

The Escape of Prisoner 614 : Sepasang Deputi Sherif Memburu Tahanan Berbahaya




Lubang dalam latar belakang cerita yang kurang jelas seperti kenapa Red Mountain harus melakukan hal tersebut pada Travis.  Lalu mengapa Travis harus mematuhi apa yang diperintahkan Red Mountain? Apa sebenarnya organisasi Red Mountain itu juga tak pernah dijelaskan.

Comments