4 Film Bertema Konflik Agama Terbaik

Isu mengenai agama adalah sesuatu hal yang sangat sensitif. Para penulis naskah seringkali harus berhati-hatidalam menyusun skenario untuk film yang akan mereka produksi. Banyak sekali film bertema agama yang telah dibuat.


24 HOURS TO LIVE : MISI 24 JAM ETHAN HAWKE MEMBUNUH MANTAN AGEN RAHASIA


Kali ini akan dibahas sedikit dari yang terbaik film-film yang bertema agama namun memberi pesan yang sangat memikat untuk disampaikan...



LION OF THE DESSERT (1981)

 Sebuah film yang mengisahkan perjuangan pemimpin Libya Omar Mukhtar  melawan penjajah Italia pimpinan Musollini. Tokoh Omar Mukhtar (diperankan oleh Anthony Quinn) dijuluki Singa Padang Pasir, karena keberanian dan kegigihannya menentang penjajahan Italia. Film ini disebut-sebut sebagai perang agama Islma melawan fasisme yang sedang didengungkan Musollini.




Tahun 1911 kapal-kapal perang Itali berlabuh di pantai Tripoli, Libya. Mereka membuat permintaan kepada kekhalifahan Turki Ustmaniyah untuk menyerahkan Tripoli kepada Italia. Kalau tidak kota itu akan dihancurkan. Umar Mukhtar merupakan seorang komandan perang yang juga master dalam strategi perang gerilya di padang pasir. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang peta geografi Libya,untuk memenangi pertempuran. Terlebih pasukan Italia ‘buta’ dengan padang pasir.



KINGDOM OF HEAVEN (2005)

Film ini dibintangi sederet nama tenar seperti Orlando Bloom, Eva Green, Jeremy Irons, David Thewlis, Marton Csokas, Brendan Gleeson, Alexander Siddig, Ghassan Massoud, Edward Norton, Jon Finch, Michael Sheen dan Liam Neeson. Berlatar  Perang Salib pada abad ke-12, film ini mengisahkan seorang pandai besi dari desa di Perancis yang pergi ke kota Jerusalem untuk mencari pengampunan Tuhan. Saat itu kota tengah dalam rebutan dua pasukan yaitu Kekaisaran Romawi Timur  dan Turki. Ia kemudian ikut ambil bagian dalam perang melawan pasukan Khalifah Turki yang beragama Islam, Saladin.  Pasukan Saladin   hendak merebut kota itu dari pihak Kristiani.


Blumhouse's Truth or Dare : Bermain atau Mati?


 Cerita film ini diangkat dari kisah kehidupan Balian of Ibelin. Meskipun banyak kenyataan sejarah yang sedikit melenceng, film ini mampu meraih 3 Penghargaan Bergengsi. Film ini merupakan sebuah pemaparan bagaimana nafsu keserakahan manusia dibungkus dengan jubah agama sehingga menyebabkan perang dan korban tak terhitung banyaknya.



FIVE MINARETS IN NEW YORK (2010)

Dengan pesan uatama kerukunan agama ,film produksi Turki yang disutradarai Mahsun Kirmizigul ini sangat menginspirasi. Mengisahkan tentang dua orang polisi anti-teroris dari Istanbul yang dikirim ke New York untuk menangkap seorang pemimpin agama Islam sayap kiri yang disebut Dajjal. Polisi New York berhasil menangkap seseorang yang mereka duga adalah Dajjal. Namun tak diduga ternyata pemimpin agama yang mereka tangkap tidak berlaku seperti seorang teroris. Ia justru memberikan pencerahan terhadap kedua polisi Istanbul tersebut.

Hanson and the Beast : Romantisme Siluman Rubah dan Gigolo Kikuk


Film yang menjadi box-office Turki pada masa itu menyampaikan pesan tentang penciptaan hubungan kerukunan antar umat beragama. Five Minarets mencontohkan bagaimana umat Kristen dan Muslim bersatu-padu melawan sang teroris yang beraksi mengatasnamakan agama. Dipenuhi tak sedikit adegan menyentuh selayaknya film ini menyadarkan banyak orang bahwa perbedaan agama bukanlah alasan untuk saling menghancurkan, tetapi saling menguatkan manusia di seluruh muka bumi ini. 



INCENDIES (2010)

Film yang terdiri dari dua chapter ini merupakan film terbaik sejauh ini yang mengisahkan perang berlatar agama. Chapter pertama  diberi judul Les Jumeaux atau yang berarti Si Kembar. Mengisahkan Nawal yang  hendak memberikan warisan kepada kedua anaknya. Chapter kedua berjudul “Nawal”, menceritakan masa lalu Nawal yang mengenaskan.
Nawal, seorang wanita Kristen, memiliki hubungan terlarang dengan pemuda muslim bernama Wahab (Hamed Najem). Namun naas, Wahab  tewas dibunuh oleh saudara Nawal. Ia akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki dengan dibantu oleh neneknya. Bayi laki-laki itu kemudian dititipkan pada panti asuhan di Kfar Kout. Nawal lalu pindah ke kota bernama Daresh untuk melanjutkan studi Bahasa Perancis. Ia juga aktif dalam menentang partai Nasionalis di saat perang sipil antara kubu Muslim dan Kristen pecah. 

Setelah bertahun-tahun berlalu, Nawal kembali untuk menjemput anaknya. Dari sini lah Nawal bertualang, menderita dan sengsara mencari anaknya di tengah gejolak politik peperangan antar agama. Karakter Nawal sendiri digambarkan sebagai seorang wanita yang kuat, tegar, dan berpendirian ‘kokoh’. Dengan beraninya, ia membunuh pimpinan Partai Nasionalis yang radikal meski mereka memiliki kesamaan agama, karena apa yang diinginkan oleh Nawal tidak lain adalah perdamaian bagi kedua belah pihak, antara Muslim dengan Kristen.

Comments