Dunkirk : Penyelamatan Ribuan Tentara Saat Perang Dunia II
Dari sutradara bertangan dingin : Christopher Nolan hadir film perang penuh daya tarik ; Dunkirk. Ciri khas Nolan adalah narasi dan storytelling yang nonlinear. Batman Begins, The Dark Knight, Inception dan Interstellar di antara karyanya yang mendapat sambutan positif dari kritikus film. Nolan yang lain,sang adik, Jonathan Nolan sukses dengan serial TV :Person of Interest.
Baca Juga : Teror 12 Penumpang Bus Malam di Kalimantan
Baca Juga : Konspirasi Saracen Ala Amerika
Dunkirk merupakan karya masterpiece Nolan yang diadaptasi dari kisah nyata. Dengan durasi 107 menit, film ini merupakan karya pertama Nolan yang diangkat dari kisah nyata. Mengejutkan juga karena Dunkirk merupakan film dengan durasi terpendek kedua yang pernah dibuat oleh sineas asal Inggris ini.
Baca Juga : Kisah Fantasy Dalam Dunia Western
Still/Born : Setan Lamashtu Pemangsa Bayi Baru Lahir
Kisahnya sendiri mengambil setting zaman Perang Dunia II, tepatnya di kawasan Dunkirk, yang terletak di negara Prancis. Nolan mengangkat fokus tentang aksi penyelamatan 330 ribu tentara Sekutu tersudut dan terdampar di sebuah pantai di Dunkirk. Para prajurit Sekutu itu berasal dari 4 negara berbeda yaitu Inggris, Perancis, Belgia, dan Belanda. Christopher Nolan membawa gaya penceritaan yang berbeda.
Dunkirk dikisahkan dari 3 sudut pandang berbeda yaitu dari The Mole atau tanggul, The Sea atau pantai, dan The Air atau udara. Tiap bagian ini mengambil waktu yang berbeda satu sama lain, namun akan terhubung menjadi satu cerita utuh di bagian akhirnya. Nolan sungguh membuat penonton kebingungan mengikuti alur maju-mundur di dalamnya.
Baca Juga : Kisah Gay dalam Beauty & The Beast
Bagian pertama, The Mole, mengisahkan Tommy (Fionn Whitehead), tentara Inggris yang bertahan hidup dengan tekad kembali pulang ke rumahnya. Ada pula karakter Gibson (Aneurin Barnard) dan Alex (Harry Styles) yang berperan mendukung cerita dari sudut pandang ini.
Baca Juga : Film Slasher Cannibalism Asia Terbaik
Bagian kedua, The Sea, menyoroti kehidupan Tuan Dawson (Mark Rylance) selama 1 hari. Dawson adalah seorang penduduk Dunkirk yang mengemudikan kapal kecil. Berdua dengan anaknya, Peter (Tom Glynn-Carney) mereka mencoba untuk menyelamatkan para tentara.
Yang ketiga, The Air, membawa penonton mengikuti sudut pandang seorang pilot Royal Air Force bernama Farrier (Tom Hardy) dan Collins (Jack Lowden). Para pilot gagah berani yang berusaha untuk mengalahkan pesawat tempur musuh. Ketiga sudut pandang ini berdiri sendiri namaun saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebuah ciri khas serta orisinalitas Nolan yang begitu asyik untuk dinikmati. Dunkirk adalah narasi yang menceritakan kembali kisah sejarah dengan gaya baru.
Baca Juga : Bukan Sebuah Kisah Zombie Biasa
Selain gaya penyutradaraan yang berbeda, Nolan menggunakan properti asli untuk menggarap film ini. Totalitasnya terbukti dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur langka seharga 5 juta USD atau setara dengan Rp 65 miliar. Semakin teruji kehebatan Nolan saat pesawat-pesawat tempur tersebut sengaja dihancurkan demi menciptakan adegan yang terlihat sangat nyata.
Penampilan debut Harry Styles di film, sebagai tentara Inggris bernama Alex, cukup mencuri perhatian.
Antusias publik sangat tinggi dengan Harry terlibat dalam film ini. Namanya cukup populer sebagai personel One Direction namun Harry mampu tampil sesuai porsinya, tidak mencuri perhatian berlebih.
Ketika Pesawat Terbang Bertindak Selayaknya Mobil Formula 1
Tak banyak melakukan dialog, Nolan bisa membuat penonton terlarut dalam kisah filmnya. Dunkirk berhasil menyajikan visualisasi yang nyata. Ditambah dukungann iringan musik epik karya Hans Zimmer dan Richard King membuat kita dapat merasakan situasi emosional sekaligus menegangkan.
Baca Juga : Tiga Jagoan Asia Menghadapi Jagoan Hollywood
Comments
Post a Comment